Selasa, 04 Desember 2012
PUISI LAMA
A.Pengertian
Puisi Lama adalah puisi yang terikat
oleh aturan-aturan.
·
Aturan-aturan yang dimaksud,
yaitu :
1. Jumlah
kata dalam 1 baris.
2. Jumlah
baris dalam 1 bait.
3. Persajakan
(rima).
4. Banyak
suku kata tiap baris.
5. Irama.
Contoh Puisi Lama :
Saat di meja makan
pertama:
banyak yang berlalu,
pagi itu
orang masih mabuk
dengan impiannya
Dari radio keluar
berita-berita basi, naiknya harga-harga.
Bukan itu yang
disebut perubahan!
“dimanakah
sebernarnya keindahan bersemayam?”
Saat
di meja makan kedua :
kesepian
menekan tiba-tiba
ada
jerit dari lorong tak bertepi
maka
hidup hanya sebuah perjalanan lurus, tak berjiwa
bukan pengembaraan, bukan petualangan:
bukan pengembaraan, bukan petualangan:
meneruskan
yang sudah ada padahal hidup berjalan ke depan.
B. Macam-macam Puisi Lama.
Ada
beberapa macam-macam puisi lama, yaitu sebagai berikut :
MANTRA.
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam
masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih
banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
·
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
GURINDAM.
·
Ciri-ciri Gurindam, yaitu :
a. Sajak
akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.
b. Berasal
dari Tamil (India)
c. Isinya
merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui
sebab akibat.
·
Contoh
:
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
SYAIR.
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
·
Ciri-ciri Syair, yaitu :
a.
Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
·
Contoh
:
Pada
zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri
bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja
bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
PANTUN.
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
·
Ciri-ciri Pantun, yaitu :
1.
Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
·
Contoh
:
Ada
pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
Ø MACAM-MACAM PANTUN
1. DILIHAT DARI BENTUKNYA.
1. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
·
Contoh :
Kalau
ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
2. SELOKA
(PANTUN BERKAIT).
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup
dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
·
CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua
dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu
jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
3.
TALIBUN
Talibun
adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap
misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika
satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Jadi :
Apabila
enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau
anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4.
PANTUN KILAT ( KARMINA )
·
CIRI-CIRINYA :
a.
Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a – a
e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a – a
e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Contoh :
Dahulu
parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
2. DILIHAT DARI
ISINYA
2.1. PANTUN ANAK-ANAK
·
Contoh
:
Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
2.2.
PANTUN ORANG MUDA
·
Contoh
:
Tanam
melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
2.3.
PANTUN ORANG TUA
·
Contoh
:
Asam
kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
2.4.
PANTUN JENAKA
Elok
rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
2.5.
PANTUN TEKA-TEKI
Kalau
puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)